UPT Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung pada tanggal 8 Maret 2017 mengedakan Seminar Internasional dengan tema Innovation, Transformation, And Best Practice In Library Services di gedung UPT Perpustakaan lantai 3. Tujuan diadakan seminar ini adalah membangkitkan semangat para pustakawan dengan kompetensi yang dimilikinya dalam mengelola perpustakaan yang disinergikan dengan dukungan teknologi, mengajak para pustakawan untuk berinovasi dalam dunia kepustakawanan sehingga memiliki nilai tambah agar dapat bersaing di kancah Internasional, memotivasi pustakawan untuk dapat menerapkan teknologi informasi di bidang perpustakaan.

Seminar tersebut dihadiri oleh 175 peserta yang terdiri dari pustakawan, dosen, petugas perpustakaan, dan mahasiswa dari berbagai daerah. Keynote speaker dalam acara seminar ini adalah Dr. Nor Edzan Che Nasir (Chief Librarians, University of Malaya, Malaysia), sedangkan tiga pembicara panel yaitu Imam Budi Prasetiawan, S.S. (Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Pusat), Dr. Taufiq Abdul Gani, M.Eng.Sc. (Kepala Perpustakaan Unsyiah Aceh) dan Muhammad Qomaruddin, M.SC., Ph.D. (Kepala UPT Perpustakaan UNISSULA) dan di moderatori oleh Wiji Suwarno, M.Hum. (Kepala perpustakaan IAIN Salatiga).

Dr. Edzan menjelaskan tentang transformasi yang terjadi di Perpustakaan Universitas Malaya, dulu di perpustakaan tersebut staffnya hanya sedikit, pelayanannya masih manual, hanya terdapat buku teks, ruangangan gelap dan banyak debu setetapi telah terjadi perkembangan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga bisa menjadi seperti sekarang. Sekarang Perpustakaan Universitas Malaya memiliki 211 staff ( 53 professionals dan 158 support), koleksinya pun bertambah menjadi 2.011.357, sistem informasi terotomasi terdapat barcode dan OPAC. Dr.Edzan juga menekankan pentingnya peran pustakawan untuk bertranformasi dengan mengutip perkataan R David Lankes yang mengatakan “Misi pustakawan adalah untuk meningkatkan masyarakat melalui fasilitasi kreasi pengetahuan di komunitas mereka”.

Setelah selesai sesi keynote speaker, dilanjutkan sesi berikutnya yaitu diskusi panel. Pembiacara peratama adalah Dr. Taufiq Abdul Gani, M.Eng.Sc, beliau menyampaikan tentang tranformasi yang dilakukan di Perpustakaan Unsyiah Aceh. Dulu perpustakaan tersebut ditinggalkan pemustakanya lalu Dr. Taufiq menemukan cara agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh pemustaka dan mengaplikasikannya di Perpustakaan Unisyiah, yaitu melengkapi koleksi, melengkapi fasilitas perpustakaan, menggunakan teknologi untuk perpustakaan, dan mengoptimalkan pelayanan. Selain itu Dr. Taufiq menerapkan dua sistme manajemen, yaitu sistem manajemen mutu lembaga perpustakaan dan sistem manajemen operasional agar semua terarah ke visi besar perpustakaan Unsyiah. Setelah Dr. Taufik selesai berbicara dilanjutkan oleh Muhammad Qomaruddin, M.SC., Ph.D.. Muhammad Qomaruddin menjelaskan tentang pentingnya penerapan ICT (Information, Communication, Technology) di perpustakaan. Contoh yang sudah diterapkan di UPT Perpustakan Unissula adalah menggunakan SLIMS sebagai sistem manajemen perpustakaan dan melanggan E-Journal untuk mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi. Visi kedepan adalah mengimplementasikan teknologi inforamasi lainnnya yang ada diperpustakaan. Sebagai penutup diskusi panel adalah Imam Budi Prasetiawan, S.S. , beliau membahas tentang bagaimana pustakawan bisa mengembangkan dan menerapkan kompetensi kepustakawanan mereka di era sekarang.

UPT perpustakaan memberikan berbagai dorpize setelah sesi tanya jawab tersebut. Ada 29 doorpize yang dibagiakan untuk peserta dari berbagai sponsor, diantaranya Al-Fath, Wardah, Oriflame, dan Penerbit Prenada. Selain acara seminar internasional tersebut UPT Perpustakaan bekerjasama dengan FPPTI Jawa Tengah mengadakan Musyawarah Daerah FPPTI Jateng dengan agenda pengukuhan kepengurusan baru tahun 2017-2020. Telah terpilih ketua FPPTI Jateng periode 2017-2020 yaitu Wiji Suwarno, M.Hum. dan sebagai wakilnya adalah Dra. Endang Fatmawati, M.Si.,MA.