Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Literasi…
Kamis, 4 November 2021 pukul 13.00 – 15.00 WIB, dalam rangka milad ke-53 UPT Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung melaksanakan kegiatan bedah buku dengan tema “Islam dan Kebangsaan: Tauhid, Kemanusiaan, dan Kewarganegaraan” karya dari Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A.. Kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan bisa meningkatkan minat baca pemustaka, selain itu juga diharapkan bisa memperkaya hasanah pengetahuan dan wawasan kita mengenai Islam dan kebangsaan yang sejalan dan tidak bertentangan.
Pemateri pada kegiatan bedah buku ini yaitu Dr. H. Fahrudin faiz, S.Ag., M.Ag., dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dimoderatori oleh Kepala UPT Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung Dr. H. Muhammad Ja’far Shodiq, S.E., S.Si., M.Si., Ak. CA. dan Nur Rahmawati, A.Md. pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Islam Sultan agung sebagai pembawa acara/host. Kegiatan ini berlangung secara daring melalui Zoom Meeting dengan dihadiri oleh 213 peserta yang merupakan sivitas akademika UNISSULA, tokoh masyarakat dan masyarakat umum.
Buku “Islam dan Kebangsaan: Tauhid, Kemanusiaan, dan Kewarganegaraan” ini di dalamnya terdapat banyak dasar ayat untuk menegaskan bahwa kecintaan dan kesetiaan kita kepada bangsa dan negara ini bukan sesuatu yang bertolak belakang dengan semangat beragama Islam. Dalam buku ini mengangkat 3 isu besar menurut perspektif filsafat Dr. H. Fahrudin faiz, S.Ag., M.Ag., yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Kebangsaan, yang ketiganya merupakan fitrah, anugrah dari Allah untuk kita nikmati, untuk kita jalani, sekaligus untuk kita sadari tanggung jawab apa yang diamanatkan oleh Allah dengan menjadi seorang manusia yang beragama Islam, dengan menjadi seorang yang berkebangsaan Indonesia, dan bagaimana beriman kepada Allah.
Terdapat 3 pesan yang sangat kuat yang disampaikan bapak M. Quraish Shihab secara tersirat di dalam buku ini, yaitu pesan persaudaraan, pesan cinta, dan pesan kebangsaan. Di balik penjelasan dari bapak M. Quraish Shihab dalam buku ini terdapat spirit besar yaitu spirit ukhuwah yang di dalamnya ada ukhuwah islamiyah, insaniyah, wathoniyah, kholqiah, dan ilahiyah yang kemudian akan melahirkan tauhid. Dalam hal ini, pesan pertama yang dapat kita ambil dan kita rasakan dari buku ini yaitu bagaimana kita harus tetap bekerjasama, bersaudara demi membangun dan mempertahankan tanah air Indonesia.
Pesan kedua yang disampaikan dalam buku ini yaitu pesan cinta, di dalam buku ini sangat tergambarkan bagaimana cintanya bapak M. Quraish Shihab pada Islam dan pada tanah air Indonesia. Di dalam buku ini tampak bahwa cinta kita terhadap tanah air bukanlah sesuatu yang berlawanan dengan cinta kita terhadap agama bahkan cinta kita kepada Allah. Salah satu ciri dari cinta terhadap Allah yaitu dengan kita cinta dan ridho dengan apapun ketetapan Allah, termasuk salah satunya ketetapan Allah untuk kita dalam berbangsa, Allah menjadikan kita menjadi warga negara Indonesia, maka kita harus mencintai dan ridho dengan ketetapan itu. Ciri cinta dalam kacamata ilmu filsafat disampaikan bapak Dr. H. Fahrudin faiz, S.Ag., M.Ag ada 4, yaitu
- Pertama knowledge (pengetahuan), ingin tahu banyak tentang yang dicintai, dengan cinta tanah air, berarti kita harus belajar dan ingin tahu lebih bayak tentang tanah air kita.
- Kedua yaitu respect (menghargai), menghargai apapun tentang bangsa kita walaupun tidak semua sesuai dengan keinginan kita.
- Ketiga yaitu peduli, jika kita cinta tanah air berarti kita harus peduli dengan apa saja yang terjadi di tanah air.
- Keempat yaitu tanggung jawab, memiliki rasa tanggung jawab dalam membangun tanah air merupakan bagian dari rasa cinta terhadap tanah air.
Pesan ketiga yang disampaikan bapak M. Quraish Shihab dalam buku ini yaitu pesan kebangsaan, perwujudan dari ukhuwah dan cinta yang sudah dibangun terhadap tanah air akan melahirkan 5 karakter dalam berbangsa, yaitu toleransi, simpati, empati, kontribusi, dan tahu kapasitas diri.
Di akhir buku ini bapak M. Quraish Shihab banyak menjelaskan tentang sila-sila pancasila yang jika dirangkum, idealnya dalam menjadi seorang yang berkebangsaan Indonesia yaitu dengan menjadi manusia yang memiliki 5 karakter yang sesuai dengan sila-sila pancasila,
- Manusia yang religius
- Manusia yang beradab
- Manusia yang mau bekerjasama dan siap bersatu
- Manusia yang demokratis
- Manusia yang adil
Dimana kelima hal ini sangat sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Kesimpulan dari isi buku “Islam dan Kebangsaan: Tauhid, Kemanusiaan, dan Kewarganegaraan” ini yaitu bahwa beragama dan berkebangsaan, berislam dan berbangsa Indonesia itu sejalan dan tidak bertentangan. Seseorang yang berkebangsaan Indonesia yang baik, ia akan berkepribadian sesuai dengan sila-sila pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dan seseorang yang berkepribadian sesuai dengan sila-sila pancasila berarti ia beragama Islam yang baik, karena kelima sila-sila dalam pancasila sangat sesuai dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.