Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Bapak Hasan Toha Putra MBA, hari ini melantik Prof Gunarto menggantikan Bapak DR. Bedjo Santoso sebagai Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang periode 2022- 2027 yang digelar di Kampus Unissula, Kaligawe, Kota Semarang, Senin (31/1). Deretan Karangan bunga sebagai simbol Ucapan dilantiknya Beliau memenuhi hampir semua area Unissula, dimana hal tersebut menyimbolkan begitu bahagianya dan meriahnya pelatikan Rektor saat ini di Unissula

Pria kelahiran Tegal, 5 Maret 1963 tersebut, Prof Gunarto adalah sosok baik  yang memililiki segudang pengalaman diantaranya pernah menjadi staf ahli Jaksa Agung pada tahun 2014-2017, Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Semarang (2003-2007). Selain itu juga pernah menjabat Ketua Tim Pemeriksa Daerah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Daerah Jawa Tengah (2003-2007) dan berbagai jabatan penting lainnya, termasuk assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) 2021 sampai sekarang.

Beliau sangat berpengalaman dan pernah mengemban berbagai amanah penting di Unissula, antara lain Wakil Rektor II, Ketua Program Doktor Ilmu Hukum, Dekan, dan Wakil Dekan III. Sebagai pejabat Rektor Unissula yang baru, ia bertekad mentransformasikan dan mengaselerasikan Unissula menjadi universitas unggul dan diakui di ASEAN. Pertama akselerasi ketakwaan, Birru Al-Walidaini, profesionalisme, dan keberkahan. Hal itu akan dilakukan dengan meningkatkan boarding school untuk membentuk ketakwaan, birru al-walidaini, penguasaan Alquran, fikih, penguasaan bahasa Arab, serta bahasa Inggris. “Meningkatkan kualitas pelaksanaan Budaya Akademik Islami. Rekonstruksi ilmu pengetahuan berbasis nilai ajaran Islam. Pendirian Pusat Studi Alquran serta penguatan kampus hijau yang Islami,” jelasnya, di Semarang, Kamis (27/1/2022).

Selanjutnya beliau menyampaikan akan melakukan peningkatan jumlah Guru Besar menjadi 50 Guru Besar pada  2027, meningkatkan jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar lebih dari 70 persen dari jumlah dosen serta pembentukan ikatan alumni di seluruh provinsi dan seluruh kabupaten/kota. pembelajaran berbasis ajaran Islam, revolusi industri 4.0 dan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dan perluasan teknologi Informasi (TI). Dalam hal ini dilakukan melalui peningkatan mutu pembelajaran berbasis nilai-nilai ajaran Islam, meningkatkan pengajaran melalui daring dan hybrid.

Beliau juga menyampaikan bahwa Melalui peningkatan jumlah riset dan peningkatan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan peningkatan inovasi paten dan hak cipta. Selain itu juga meningkatkan riset kolaborasi dengan dosen di berbagai universitas di luar negeri, meningkatkan riset dosen dan mahasiswa S3 dan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi. Meningkatkan jumlah sitasi dosen. Kelima, akselerasi internasionalisasi Unissula di level ASEAN. “Yakni melalui peningkatan kelas internasional, peningkatan kualitas dosen untuk supporting program internasionalisasi serta peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri,” tegas Beliau.