Page 11 - 112100111
P. 11
INTISARI
Karies merupakan proses demineralisasi jaringan keras gigi akibat infeksi
bakteri, salah satunya adalah S. mutans. Matoa adalah salah satu tumbuhan
sebagai pengobatan tradisional yang sudah terbukti mengandung komponen
antibakteri yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
antibakteri ekstrak daun matoa terhadap bakteri S. mutans.
Jenis penelitian ini adalah true eksperimental design. Pembuatan ekstrak
daun matoa konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 0% menggunakan pelarut etanol
dengan metode soxhlet. Streptococcus mutans yang dibiakkan dalam media cair
BHI diinkubasi 24 jam dengan suhu 370 C kemudian diencerkan dengan NaCl.
Pengujian daya hambat dan bunuh menggunakan metode difusi sumuran dan
dilusi penghitungan jumlah koloni bakteri hidup dengan 5 kelompok sampel.
Uji Kruskall Wallis terhadap zona hambat dan penghitungan jumlah koloni
bakteri, disimpulkan bahwa didapatkan perbedaan secara bermakna antar
variabel kelompok konsentrasi (p<0,05). Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa
masing masing kelompok memiliki rerata daya hambat dan daya bunuh yang
berbeda secara signifikan (p<0,05).
Daya antibakteri ekstrak daun matoa efektif terhadap pertumbuhan bakteri
S.mutans. Dimana rerata diameter zona hambat terbesar adalah ekstrak daun
matoa 100% dan jumlah koloni hidup 0 CFU/ml adalah ekstrak daun matoa 75%
dan 100%.
Kata kunci: ekstrak daun matoa, Streptococcus mutans, zona hambat dan
daya bunuh.
xi