Page 20 - 112100111
P. 20

8

ini menciptakan kadar keasaman yang ekstra untuk menurunkan pH
sampai batas tertentu sehingga dapat menghancurkan zat kapur fosfat di
dalam email gigi dan mendorong kearah pembentukan suatu rongga atau
lubang (Pratiwi, 2008).

     Streptococcus mutans ini mempunyai suatu enzim yang disebut
glucosyl transferase di atas permukaannya yang dapat menyebabkan
polimerisasi glukosa pada sukrosa dengan melepaskan fruktosa sehingga
dapat mensintesa molekul glukosa yang memiliki berat molekul tinggi
yang terdiri dari ikatan glukosa alfa (1-6) dan alfa (1-3). Pembentukan
alfa (1-3) sangat lengket sehingga tidak larut dalam air. Hal ini
dimanfaatkan oleh bakteri Streptococcus mutans untuk berkembang dan
membentuk plak gigi (Samaranayake, 2002).

     Enzim glucosyl transferase kemudian melanjutkan untuk
menambahkan lebih banyak molekul glukosa untuk membentuk dextran
yang memiliki struktur mirip dengan amylase dalam tajin. Dextran
bersama dengan bakteri melekat dengan erat pada enamel gigi dan
mempengaruhi pembentukan plak pada gigi. Hal ini merupakan tahap
pembentukan lubang pada gigi yang disebut dengan karies gigi (Pratiwi,
2008; Samaranayake, 2002; Nugraha, 2008).

     Streptococcus mutans melekat pada permukaan gigi dengan
perantara glukan. Produksi glukan yang tidak dapat larut dalam air
merupakan faktor virulensi yang penting. Glukan merupakan suatu
polimer dari glukosa sebagai hasil reaksi katalis glucosyl transferase.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25