Page 21 - 112100111
P. 21

9

Glukosa yang dipecah dari sukrosa dengan adanya glucosyl transferase
dapat berubah menjadi glukan. Streptococcus mutans menghasilkan dua
enzim, yaitu glucosyl transferase dan fruktosyl transferase. Enzim-enzim
ini bersifat spesifik untuk substrat sukrosa yang digunakan untuk sintesa
glukan dan fruktan atau levan (Jawetz dkk., 2008; Pratiwi, 2008).

     Streptococcus mutans berkembang dalam suatu plak, virulensinya
tergantung koloni dan produk-produk yang dihasilkan bakteri. Koloni
Streptococcus mutans yang ditutupi oleh glukan dapat menurunkan
proteksi dan daya antibakteri saliva terhadap plak gigi. Plak dapat
menghambat difusi asam keluar dalam saliva sehingga konsentrasi asam
pada permukaan enamel meningkat. Asam akan melepaskan ion hidrogen
yang bereaksi dengan kristal apatit dan merusak enamel. Asam akan
berpenetrasi lebih dalam ke dalam gigi sehingga kristal apatit menjadi
tidak stabil dan larut (Pratiwi, 2008).

     Infiltrasi bakteri asidurik dan asidogenik pada dentin menyebabkan
dekalsifikasi dentin yang dapat merusak gigi. Hal ini menyebabkan
produksi asam meningkat. Reaksi pada kavitas oral juga menjadi asam
dan kondisi ini akan menyebabkan proses demineralisasi gigi terus
berlanjut. Perlekatan bakteri karena adanya reseptor dextran pada
permukaan dinding sel sehingga mempermudah interaksi intersel selama
formasi plak. Dextran berhubungan dengan kariogenik alami bakteri.
(Pratiwi, 2008).
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26